Jumat, 18 September 2015

Gila. Selama beberapa bulan kemarin gw benar - benar merasakan apa itu dibalik makna " welcome to the real life". trimakasih yaa, yang udah ngucapin ke gw ''Selamat datang di kehidupan yang nyata".

That right. Ini pertama kalinya gw kerja di lingkungan baru. Pertama kalinya gw berhadapan dengan banyak orang. Dengan karakter yang beda - beda, life stye yang beda - beda, dan tentunya gaya bicara yang berbeda pula. Berat girls. Iya, karena rata - rata penduduk lama itu adalah orang tua semuanya. Sedangkan gw adalah masih bocah ingusan yang baru lulus kemarin, dan enggak ada pengalaman kerja sama sekali. Ujung - ujungnya kl gw sejak awal gak siap, so pasti efeknya gw sering dibully. Mau gak mw gw harus nurut dan nunduk sama yg lebih tua. Ini ya yang namanya mengalah sama orang yang lebih tua dan lebih pengalaman dalam hidupnya. Ini ya yang namanya mau membaur atau interaksi sama rekan kerja yang tidak semuanya kita suka. Ini ya yang namanya mau bertahan dengan kondisi dan suasana yang sering tidak kita sukai. Gw benar - benar bertanya dalam hati.

*Halo, otak. Maafkan selama 6 bulan terakhir km disibukkan sm yang namanya adaptasi kerja. Mari sekarang kita bersenang - senang. Kembali tamasya intelektual, minum teh, dan melakukan hal lain yang membuat kita senang dan nyaman.
Impian sederhana

Ketika pagi datang adalah saatnya kembali menikmati segarnya udara pagi. Menghirup nafas dalam - dalam, merasakan betapa segar dan bersihnya udara yang Allah berikan cuma - cuma sama kita.
Ketika pagi datang adalah saat menata kembali rencana - rencana dan semangat yang mulai pudar. Karena harapan selalu muncul di setiap matahari terbit. Senyum, akan jadi langkah pertama gw hari ini.

Entahlah, gw merasa belakangan ini waktu berlalu begitu aja tanpa gw melakakukan hal yang penting atau bermanfaat. Seenggaknya bukan untuk diri gw sendiri. Bs dibilang gw egois. Dan gw rasa senyum adalah langkah pertama memperbaiki semua itu. Karena senyum adalah pertanda km siap menjalani hari ini, betapapun Lu ga tw bisa enggak menjalani tugas hari ini. Karena senyum adalah pertanda Lu akan ikhlas dengan apa yang menimpa Lu hari ini, dan apa yang kamu dapat hari ini. Karena senyum adalah pertanda tidak ada lagi kata pesimis dan enggak bisa dalam kamus hidup Lu. Enggak ada kata mustahil girls dalam pandangan Tuhan! Setelah senyum, maksimalin doa sama Allah.

Sederhana. Di pertengahan september ini, gw selalu pengen senyum (sambil pamer gigi gitu_biar orang - orang pada terpesona sama gw), lupain semua kejelekan orang, selalu ramah pada siapapun itu. Katanya temen gw sih, itu semua bisa buat orang awet muda (kan kalau awet muda, bisa nakal terus). Hehehe

Selamat Pagi, Mari di seruput tehnya.







Minggu, 23 November 2014

Aku pasti selalu ingat, tempat Aku pulang

Aku mengerti pertanyaanmu yang menurutku berlebihan, adalah sebentuk perhatianmu untukku.
Tapi aku merasa terganggu dengan sikapmu yang seperti itu. Aku hanya ingin mencari ruang untuk sendiri kawan, itu saja.
Mungkin, kamu kira aku sedang butuh bahu. Mungkin, kamu kira aku sedang terpuruk. Mungkin, kamu kira aku sedang tidak baik - baik saja. Aku hanya ingin mencari ruang untuk sendiri kawan. Mencari ketenangan di sudut dan di lorong - lorong yang berbeda. Tanpa ada seorangpun yang mengganggu, kecuali seberkas cahaya kebaikan yang berada di dekatku dan yang aku tunggu.
Maaf, jika aku banyak menyembunyikan banyak rahasia. Karena, kadang ada beberapa hal yang tak harus aku ceritakan.
Tenang saja. Seburuk - buruknya kondisiku, aku pasti bisa berdiri lagi. Karena aku percaya, seseorang yang percaya pada mimpi - mimpinya, selalu punya energi untuk bangkit kembali. Sekali lagi maaf. Aku hanya ingin melepas kecemasan ini menjadi satu. kemudian pergi menjauh dan kembali lagi. Karena aku pasti selalu ingat tempat aku pulang.

Semarang. #231114

Jumat, 25 Juli 2014



Sore hari dan Tentu saja aku sedang memikirkanmu. Bahkan bukan hanya kali ini saja, setiap malamku selalu penuh dengan bayanganmu.  Bisakah tidak membayangiku, hiruplah  udara diluar… jangan berjejalan di pikiranku.

7/23/2014
Biar saja. Semua pedih larung dalam catatan – catatan. Jika air mata tak cukup pantas untuk seorang lelaki seperti mu. (^_^)
7/23/2014

Minggu, 20 April 2014

Iya. Aku sadar, hidup bukan hanya tentang memperjuangkan sesuatu. Tetapi juga tentang memutuskan untuk mempertahankan sesuatu dan melepaskan sesuatu.  Sesuatu itu aku sebut cinta. Baiklah untuk saat ini aku sedang dan masih memperjuangkan  hal itu. Entah sampai kapan… tetapi suatu saat nanti, aku pasti harus segera memutuskan pilihan untuk segera  melepaskan atau masih memperjuangkan.

Saat ini aku kesal dengan rasa rindu, aku kesal rasa ini masih bertahan.  Aku juga kesal karena mengenal sosokmu itu  butuh kesiapan dan kepastian. Kesiapan untuk tetap tersenyum meski tulisanku tak berbalas, kesiapan untuk tidak kecewa meski semua tanda tanyaku tak berjawab, kesiapan untuk berhubungan dengan rindu meski rinduku tak harus dan bukan saatnya diungkap. Kepastian bahwa diriku kuat jika dihadapkan dengan rasa cinta. Kepastian bahwa diriku kuat jika dihadapkan dengan rasa rindu. Kepastian bahwa diriku kuat jika dihadapkan dengan rindu dan cinta yang belum tentu berbalas.

dan malam ini celengan rinduku benar - benar pecah, tumpah. Berharap jatuh tepat di depan kamarmu.  Im sory… (saat ini) I’m cant stoping loving you.

Semarang19 April 2014, 12.28 PM

Jumat, 04 April 2014

Kamu yang mengenalkanku dengan pagi
Kamu yang mengenalkanku dengan hujan
Kamu yang mengenalkanku dengan semesta
Lalu kamu juga yang mengenalkanku dengan kopi


Hanya ingin mengatakan. Trimakasih banyak atas segala inspirasinya. Jazakumullah khoir katsiiir ya. Then,  seperti kata Bondan Prakoso, “Beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan.” 

                                                                   special for U
#aku sedikit cemas dan banyak rindu
4 April 2014. 20.30 PM