Minggu, 20 Oktober 2013

Dunia ini KEJAM! katamu…

 “Aku durung bahagia, Lis! Jadi mas budi nikah kalau mas sudah merasa bahagia… Masa mau bahagiakan orang lain, diri sendiri belum bahagia.!“
Ow gitu ya mas, jadi kalau mau nikah itu kita harus bahagia. Pikirku. Sedih aku mas  dengernya, selama ini aku sudah menemukan cara bagaimana membuat hatiku bahagia dan membahagiakan orang lain, mas. Dengan menulis misalnya, atau dengan eksperimen membuat roti, jalan – jalan. Itu sudah membuatku bahagia mas. Dan yang paling membuatku bahagia sekaligus tenang luar biasa itu adalah mudah untuk bangun ditengah malam bercengkerama dengan Alloh SWT, mudah untuk membaca, merenungi, mengamalkan Qalamnya, mudah untuk memberi kasih sayang dengan tulus kepada orang lain, mudah untuk tersenyum, merasa cukup dalam kebutuhan sehari – hari, mudah untuk mendoakan orang tua dan orang lain, mudah untuk melayani orang lain. mudah gak tidur habis subuh… hehehe, satu lagi senantiasa bersama orang – orang baik dan solih..
Itu caraku untuk bahagia mas. Mungkin selama ini kamu belum dapat hidayah tentang bagaimana caranya agar dirimu bahagia. Doaku tidak akan pernah habis untukmu mas, agar kamu nemu CARA agar bisa bahagia, agar senantiasa menjadi dekat dengan jalan kebaikan, jalan selamat, agar dekat dengan Alloh, agar ditemukan dengan jodoh, agar digolongkan menjadi hambanya yang muttaqin. Tentunya agar segala hajatmu dikabulkan Alloh SWT.. Amin. Trimakasih lho, aku sudah diarahkan dalam menuntut ilmu dan agar senantiasa siap  hidup di dalam kerasnya dunia ini.. karena Dunia ini KEJAM! katamu…

Wonogiri, 20 Oktober 2013. 4.52 PM

Sabtu, 12 Oktober 2013

Hukum Indonesia payah ya, mbak?

Hari ini aku diserang beberapa pertanyaan yang bagiku sulit. Beberapa pertanyaan yang membuatku mikir, lumayan menghabiskan beberapa detik waktu.
Ah… Dek Habil, sepertinya kamu bertanya pada orang yang kurang tepat..  kamu yang polos apa akunya yang masih minim ilmu jawab pertanyaan ginian ya?? Tapi tak jawab semampu aku kok dek, malah tak konsultasikan dulu sama orang ahlinya.. sama some reference in book.
Ini kronologi percakapannya:
Habil : Mbak apakah kita harus taat sama pemimpin?Mbak bukannya kita diajarkan Rasulullah untuk mengajarkan taat kepada pemimpin supaya masuk surga bersama – sama?Jadi menurut antum pemimpin seperti apa yang mempertanggungjawabkan kita di akhirat nanti untuk menuju Allah SWT?
Me  : Kalau pemimpinya kafir ya jangan diikuti dek, kal menurutku pemimpin ideal itu ya adil, beriman, serta amanah seperti Rasul.
Habil :Menurut antum kpn Indonesia menggunakan landasan UUD 45 dan Pancasila?
Me  :Ya. Karena itu merupakan dasar Negara yang nilai – nila luhur tercantum disitu dek.
Habil : Kenapa dasarnya harus dari UUD 45 dan Pancasila mbak, kenapa tidak Al- Quran dan As Sunnah yang berasal dari Alloh?
Me : Emm…, jadi begini dek. UUD 45 dan Pancasila itu isinya juga mengambil dari Al- Quran  dan As Sunnah. Idenya saja dari santri dan ulama terdahulu. Mbak taunya itu dari buku API SEJARAH. Indonesia masih belum bosa menerapkan hukum islam secara utuh dek, beda dengan Arab Saudi, Mesir. Dsb.
Habil : Hukum Indonesia payah ya mbak?berarti Jahiliyah ya?
Sebenarnya masih banyak pertanyaan ajaib dan the best dari diaaa….. terus langsung deh tak akhiri dengan balasan kayak gini:

Me : (Pening!!.... sebenarnya) Dek habil baca buku kenapa harus TARBIYAH dan API SEJARAH, InsyaAlloh disitu bisa menjawab penasaran antum. Atau Tanya sama orang yang tepat ya. Atau konsultasi sama murrobimu. hehe