Rabu, 27 November 2013

Lingkaranku sekarang?

Sebagai seorang murrobi aku dituntut banyak hal seperti: harus senantiasa mengupgrade ruhiyah setiap saat, upgrade kapasitas setiap saat, ugdrade ilmu saat, meningkatkan kualitas membaca Quran . Semua itu kudapatkan salah satunya dengan halaqah. Lalu jika halaqah yang sekarang tidak berefek banyak pada diriku sekarang, aku mendapat asupan, kemampuan dan ilmu yang meningkat dari mana? Ya Allah bantu aku, sedangkan cara lain dengan tatskif saja aku malas berangkat. Iya, malas karena aku tidak konsen jika peserta terlalu banyak, aku jadi tidak konsen mendengar materi dari Pak Ustadz. Ah… Aku jadi banyak alasan. Ya Allah tolonglah aku untuk berlapang dada, berlapang dada, dan mendapat jalan keluar dariMu. Ya Allah ini lingkaranku yang dulu senantiasa aku rindukan. Kini berubah menjadi sesuatu yang bagiku menjemukan, dan tidak kuharapkan! Aku salah ya Allah, seharusnya akulah yang bisa mengubah menjadi tidak  menjemukan  dan bisa mengubah kembali agar kehadirannya kuharapkan kembali. Dulu, lingkaran adalah sesuatu hal yang aku tunggu – tunggu, bahkan lebih penting dari kuliah, aku  rindu murrobi pertamaku, aku rindu lingkaranku dulu yang memberi motivasi disetiap titik lemahku, aku rindu sentuhan sentuhan cinta dari murrobiku. Sekali lagi, Tolong aku ya Allah.

Kadang aku takut berada dalam ranah dakwah ini. Karena aku yakin, semakin lama aku terjun didalamnya semakin banyak dan berat ujian ataupun cobaan dari Mu. Apa jadinya aku jika tidak memperkuat diri? Meningkatkan kemampuan! Pastilah aku mudah roboh dan tidak siap menyambut amanah yang Engkau pikulkan padaku. Tidak siap dengan segala kebutuhan umat yang perlu segera terfasilitasi, dengan masalah – masalah umat yang harus segera terpegang. Dengan  keluhan keluhan umat yang harus banyak didengar. Ya Rabbi apa jadinya dengan hidupku jika tak kusegerakan diriku menjernihkan fikiran dan mensucikan jiwa. Untuk mnjd pelayan yang baik ditengah – tengah mereka, menyelesaikan yang kurang, yang sebenarnya sangat bisa diselesaikan serta disempurnakan. Ah apa aku ini, masih terlambat, selalu saja  terlambat menyelesaikan mengisi ruhiyah sampai penuh divwaktu yang tepat. Molor, boros waktu, masih mengunakan jam jam untuk santai dan melaksanakan suatu hal yang kurang dan tidak prioritas.