Minggu, 23 November 2014

Aku pasti selalu ingat, tempat Aku pulang

Aku mengerti pertanyaanmu yang menurutku berlebihan, adalah sebentuk perhatianmu untukku.
Tapi aku merasa terganggu dengan sikapmu yang seperti itu. Aku hanya ingin mencari ruang untuk sendiri kawan, itu saja.
Mungkin, kamu kira aku sedang butuh bahu. Mungkin, kamu kira aku sedang terpuruk. Mungkin, kamu kira aku sedang tidak baik - baik saja. Aku hanya ingin mencari ruang untuk sendiri kawan. Mencari ketenangan di sudut dan di lorong - lorong yang berbeda. Tanpa ada seorangpun yang mengganggu, kecuali seberkas cahaya kebaikan yang berada di dekatku dan yang aku tunggu.
Maaf, jika aku banyak menyembunyikan banyak rahasia. Karena, kadang ada beberapa hal yang tak harus aku ceritakan.
Tenang saja. Seburuk - buruknya kondisiku, aku pasti bisa berdiri lagi. Karena aku percaya, seseorang yang percaya pada mimpi - mimpinya, selalu punya energi untuk bangkit kembali. Sekali lagi maaf. Aku hanya ingin melepas kecemasan ini menjadi satu. kemudian pergi menjauh dan kembali lagi. Karena aku pasti selalu ingat tempat aku pulang.

Semarang. #231114

Jumat, 25 Juli 2014



Sore hari dan Tentu saja aku sedang memikirkanmu. Bahkan bukan hanya kali ini saja, setiap malamku selalu penuh dengan bayanganmu.  Bisakah tidak membayangiku, hiruplah  udara diluar… jangan berjejalan di pikiranku.

7/23/2014
Biar saja. Semua pedih larung dalam catatan – catatan. Jika air mata tak cukup pantas untuk seorang lelaki seperti mu. (^_^)
7/23/2014

Minggu, 20 April 2014

Iya. Aku sadar, hidup bukan hanya tentang memperjuangkan sesuatu. Tetapi juga tentang memutuskan untuk mempertahankan sesuatu dan melepaskan sesuatu.  Sesuatu itu aku sebut cinta. Baiklah untuk saat ini aku sedang dan masih memperjuangkan  hal itu. Entah sampai kapan… tetapi suatu saat nanti, aku pasti harus segera memutuskan pilihan untuk segera  melepaskan atau masih memperjuangkan.

Saat ini aku kesal dengan rasa rindu, aku kesal rasa ini masih bertahan.  Aku juga kesal karena mengenal sosokmu itu  butuh kesiapan dan kepastian. Kesiapan untuk tetap tersenyum meski tulisanku tak berbalas, kesiapan untuk tidak kecewa meski semua tanda tanyaku tak berjawab, kesiapan untuk berhubungan dengan rindu meski rinduku tak harus dan bukan saatnya diungkap. Kepastian bahwa diriku kuat jika dihadapkan dengan rasa cinta. Kepastian bahwa diriku kuat jika dihadapkan dengan rasa rindu. Kepastian bahwa diriku kuat jika dihadapkan dengan rindu dan cinta yang belum tentu berbalas.

dan malam ini celengan rinduku benar - benar pecah, tumpah. Berharap jatuh tepat di depan kamarmu.  Im sory… (saat ini) I’m cant stoping loving you.

Semarang19 April 2014, 12.28 PM

Jumat, 04 April 2014

Kamu yang mengenalkanku dengan pagi
Kamu yang mengenalkanku dengan hujan
Kamu yang mengenalkanku dengan semesta
Lalu kamu juga yang mengenalkanku dengan kopi


Hanya ingin mengatakan. Trimakasih banyak atas segala inspirasinya. Jazakumullah khoir katsiiir ya. Then,  seperti kata Bondan Prakoso, “Beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan.” 

                                                                   special for U
#aku sedikit cemas dan banyak rindu
4 April 2014. 20.30 PM

Senin, 24 Maret 2014


…Dan suatu hari kamu pasti rindu…
Saat kita sama – sama menikmati weekend terindah: dimulai dari menyusuri jalan ngaliyan untuk sepiring bebek goreng, muter – muter mencari warung steak, lalu berakhir di kamarmu yang penuh sesak dengan buku. Menghabiskan waktu berjam – jam untuk ngobrolin mimpi, mempertengkarkan sesuatu hal, Menertawakan donat kita yang bentuknya jelek. Saat aku mulai asyik dengan novel. Kamu mulai menyusun rekam jejak perjalanan kita saat jalan – jalan dulu. Tentang kamu dan aku, dengan backsound lagu favoritku..

aku yang pernah  engkau kuatkan

aku yang pernah kau bangkitkan
aku yang pernah kau beri rasa
saat ku terjaga hingga ku terlelap nanti
selama itu aku akan selalu mengingatmu

reff:
kapan lagi kutulis untukmu
tulisan tulisan indahku yang dulu
warna warnai dunia  puisi terindahku hanya untukmu    
mungkinkah kaukan kembali lagi  menemaniku menulis lagi kita arungi bersama
puisi terindahku hanya untukmu




*sudah ada lelaki yang kamu tunggu di setiap senjamu. Ah, sekarang aku mulai merasa susah bertemu dan harus pintar mencuri waktumu dengannya. Setelah menikah jangan berubah sikap ya ^ _^..  Ucapan terimakasihku tak mampu membalas kebaikanmu Miti…. Lope uu.. mumumumu
Hei…  Selamat Senja. 

Embun perlahan banyak memberikan salam perpisahan setelah beberapa jam hinggap menyelimuti. Sayu – sayu berbisik menggoda, ’’Besuk kita berjumpa lagi ya? Aku akan selalu datang bersama pagi.’’ Dan kujawab lirih, ’’ Semoga…jika saya diberikan kesempatan untuk menghirup nafas esok hari.~SegelasKopi~

19 Maret 2014

Kamis, 13 Maret 2014

Aku takut. Ketika tak tahu lagi lewat pintu mana sebuah kebenaran dapat disusupkan, ketika kesombongan menjadi kebiasaan diri

Aku takut. kesombongan benar – benar menutup rapat pintu mata, telinga, hati dan fikiran sekaligus pada setiap pori – porinya. Allah. Aku takut penyakit ini menjadi sebab doa – doaku tidak sampai ke langit.

Allah Yang Maha Lembut. Lembutkanlah hati Lilis…  Allah Yang Maha Pemaaf. Jadikanlah Lilis menjadi pemaaf…  Allah Yang Maha Luas. Jadikanlah Lilis menjadi peka terhadap  potensi kebaikan orang lain, daripada hanya sekedar melihat potensi keburukan orang lain… Help…!


Semarang. 14 Maret 2014, 9.31 AM

Kamis, 20 Februari 2014

JATUH CINTA PADA KOPI

espresso

Sudah berapa cangkir kopi yang telah aku sesap hari ini?
      
     satu cangkir..?
       dua   cangkir..?
           tiga   cangkir..?


Belakangan aku mulai sering memanaskan air, yang akan aku gunakan untuk  menyeduh kopi. Setidaknya, satu cangkir kopi panas yang kuseduh, akan menjadi teman yang  menemaniku di kamar yang telah ku huni hampir 1 tahun lebih lamanya. Malam  ini, satu sachet cappuccino instan menjadi pilihanku. Jenis kopi yang berasal dari ekstrak biji kopi ini, kini menjadi jenis minuman favoritku, walaupun ada jenis kopi lain yang banyak menawarkan kenikmatan, seperti barista, kopi hitam, Arabica, latte, espresso dan lainnya. aku harus mengakui pada setiap sesapan cappuccino menimbulkan rasa yang unik pada lidah. Aroma harumnya merasuk memenuhi ruang pikiranku, yang membuat suatu kenyamanan. Tekstur lembutnya mulai sering kurindukan. Seperti aku selalu merindukan semua kisah - kisah yang terserak, cerita - cerita yang tersebar di balik secangkir kopi. Kamu tahu?  di dalam kopi selalu ada berjuta inspirasi, di dalam kopi selalu ada berjuta cerita, di dalam kopi selalu ada berjuta relasi.

Kini aku teringat tentang kisah dibalik secangkir double espresso . dari secangkir kopi ini dua insan kemudian bertemu disalah satu kedai kopi di Kota yang penuh legenda. Lalu keduanya saling jatuh cinta, kemudian sama – sama saling menyukai namun masih pada jalan masing – masing. Pada akhirnya keduanya mengikat jiwa pada ikatan yang suci.  Dua pecinta kopi yang kini telah saling mencintai dan membahagiakan tanpa drama:  Mbak Unik Hanifah Salsabila, dan Bang Dudy Sya'bani Takdir. I love you, I Miss U so Much, I pray to you. Semoga Allah selalu membersamai di setiap langkah – langkah kalian. Tanksfull,  kalian menjadi sebab untuk aku bisa terbiasa untuk menumpahkan kata – kata. Hati kalian begitu lembut, begitu sabar untuk menunggu Dia menyatukan cinta kalian dalam waktu dan keadaan yang kalian harapkan. Mbak Niiiik. I hope you grow old with him. Semoga. 


         serasinyaaa.. diajeng djogja sama pecinta koffiefreak ini

(Fine. Hari ini fix jatuh cinta pada kopi…)
Semarang. 18.02.2014.

 12.15 PM
Foto 1: from @kopibeunta



Minggu, 16 Februari 2014


…Spesial Felling….


Sederet  kata demi kata yang dia tulis aku baca. Pada detik selanjutnya di hari yang berbeda, aku membacanya kembali. Berulang – ulang, berkali – kali.  Kemudian aku mulai merasakan hatiku semakin bergemuruh, ada perasaan yang sulit ku terjemahkan. Aku mulai bertanya, kenapa jadi begini? Apa dan kenapa?rasa itu kemudian datang lagi pada saat aku tidak memintanya. Sepertinya ruang hatiku membiarkan begitu saja sosoknya masuk kedalam. Pada akhirnya  aku mulai tahu  jawaban yang aku berikan jika seseorang bertanya , ‘apa alasan kamu menyukai dia? Walaupunpun banyak alasan yang lain. Tapi ini tetap ini menjadi alasan pertama aku mempunyai spesial felling to him.

(#opo iki? dasar payah,, katanya mw buang2 jauh spesial felling ini.. nyatanya masih nulis aja)

Wonogiri. Di tahun 2013

Jumat, 07 Februari 2014

Semarang, 7 Februari 2013                                                           10.20 AM


Lalu kini aku benar – benar mengerti bahwa cinta tak perlu penuh drama, apalagi berdarah – darah dan berjelaga. Ucapan selamat siang, selamat pagi, selamat senja tak perlu lagi ku tahan. Tapi rasa hati ini juga tidak perlu berlebihan, karena waktu dan keadaan belum mengijinkan. Bersama hadirnya sosokmu, mengekspresikian diri dengan begitu mudah, tanpa perlu lagi berpura – pura dengan banyak skenario dikepala..

Senin, 03 Februari 2014


Semarang, 3 Februari 2013                                                   11.40 AM
Selamat  Pagiiii. Lelaki Penikmat Kopi.
Teh ku terasa tenang hari ini, tersaji dalam cangkir putih dengan uap hangat yang menari naik ke atas untuk kemudian menghilang. Dan seiring dengan nafas ini menarik dan melepas ke udara dengan perlahan sederet pengertian dihirup dalam hening. Bahwa dunia selalu punya cerita yang terserak, selalu punya kisah yang tersebar. Aku mencoba untuk mereka ulang kisah – kisah itu tanpa dirimu. Dan, suara di kepalaku mulai bertanya. Hei,  apa kabar kopimu hari ini?

Selamat  Siang. Lelaki Penikmat Pagi.
Rasa di hatiku mengatakan. Bahwa dia selalu bahagia dan rindu  mendengarkanmu ketika sesekali mengucapkan, “Selamat Pagiii”. Serasa semangatmu menular menjalar hingga membuat batinnya serasa meloncat – loncat (halah). Dan hei…. Betapa salutnya dia ketika tahu dirimu mampu menyimpan rapi apa yang menjadi masalah dan keluh kesahmu. Tidak peduli betapa banyak risau yang menganggumu, tidak peduli betapa banyaknya kerikil tajam di depanmu. Namun kamu mampu menyimpan semua rasa itu dalam peti, kemudian kau tutup. Tanpa semua orang tau, kecuali dirimu.

 Selamat  Senja. Lelaki Penikmat Hujan. 
 Hallo, ini aku… yang mencoba menebak  tentang apa yang tengah kau rindukan,
dalam tiap tetes hujan yang turun.

“Sekali lagi, Selamat Pagiiiii…..  Selamat menjagai tamanmu… (^_^)”
                                                                                        

Jumat, 24 Januari 2014

 Semarang, 18 Januari 2013                                                                 16.35 PM
“Hallo ….  (yang ada dalam impianku..  (^_v) )
“Selamat Pagiii…...

Rasaku kepadamu harus biasa. Sementara. Dan untuk waktu yang agak lama. 
Biarlah rasa yang istimewa ini kubuang jauh – jauh… Agar semesta tak kecewa 
ketika memberi kejutan untukku. Karena mulai sekarang ku putuskan, 
sepenuh hatiku menikmati kedatangannya... 

Minggu, 12 Januari 2014

 Semarang, Desember 2013                                                      00.02 AM

Diteman hujan bulan Desember ini, aku memaknai hidup.
(sambil terus bercerita dan bermimpi… “(^_=)”… )

Hidup adalah tentang bagaimana kita menyiapkan amunisi untuk bertahan dimanapun
Hidup adalah tentang bagaimana terus belajar dan memaknai hikmah
Hidup adalah tentang bagaimana terus berikhtiar agar amal kita berkah di mata Allah, dan mendatangkan keberkahan untuk orang lain
Hidup adalah tentang bagaimana terus berikhtiar agar niat amal kita hanya untuk Allah SWT
Hidup adalah tentang bagaimana terus berikhtiar agar derajat kita tinggi di mata  Allah SWT
Hidup adalah tentang bagamana memberi ruang orang lain untuk memaham kita
Hidup adalah tentang bagaimana memaham orang lain pada sisi dan sudut pandang yang berbeda
Hidup adalah tentang bagamana terus menyiapkan bekal diri untuk beramal yang terbaik

Rabu, 01 Januari 2014

 Wonogiri, 01 Januari 2014                                                              03.00 AM
 Inspirasiku,
Tentu kamu tidak ingat tentang kebodohanku. Saat aku sengaja ingin menjalin sebuah pertemanan denganmu. Saat itu, aku sengaja meninggalkan tulisan di inbok mu. Kau tau berapa jam aku menunggu balasan sapaan darimu? Entah, aku juga lupa (karena aku sampai tertidur…). Daan ah alangkah malunya aku, saat aku menyadari tulisanku tidak begitu santun di hadapanmu,