Semarang, 3 Februari 2013 11.40
AM
Selamat Pagiiii. Lelaki Penikmat Kopi.
Teh
ku terasa tenang hari ini, tersaji dalam cangkir putih dengan uap hangat yang
menari naik ke atas untuk kemudian menghilang. Dan seiring dengan nafas ini
menarik dan melepas ke udara dengan perlahan sederet pengertian dihirup dalam
hening. Bahwa dunia selalu punya cerita yang terserak, selalu punya kisah yang
tersebar. Aku mencoba untuk mereka ulang kisah – kisah itu tanpa dirimu.
Dan, suara di kepalaku mulai bertanya. Hei,
apa kabar kopimu hari ini?
Selamat Siang. Lelaki Penikmat Pagi.
Rasa di hatiku mengatakan. Bahwa dia selalu
bahagia dan rindu mendengarkanmu ketika
sesekali mengucapkan, “Selamat Pagiii”. Serasa semangatmu menular menjalar
hingga membuat batinnya serasa meloncat – loncat (halah). Dan hei…. Betapa
salutnya dia ketika tahu dirimu mampu menyimpan rapi apa yang menjadi masalah
dan keluh kesahmu. Tidak peduli betapa banyak risau yang menganggumu, tidak
peduli betapa banyaknya kerikil tajam di depanmu. Namun kamu mampu menyimpan
semua rasa itu dalam peti, kemudian kau tutup. Tanpa semua orang tau, kecuali
dirimu.
Selamat
Senja. Lelaki Penikmat Hujan.
Hallo, ini aku… yang mencoba menebak tentang apa yang tengah kau rindukan,
dalam tiap tetes
hujan yang turun.
“Sekali lagi,
Selamat Pagiiiii….. Selamat menjagai
tamanmu… (^_^)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar