Senin, 03 Februari 2014


Semarang, 3 Februari 2013                                                   11.40 AM
Selamat  Pagiiii. Lelaki Penikmat Kopi.
Teh ku terasa tenang hari ini, tersaji dalam cangkir putih dengan uap hangat yang menari naik ke atas untuk kemudian menghilang. Dan seiring dengan nafas ini menarik dan melepas ke udara dengan perlahan sederet pengertian dihirup dalam hening. Bahwa dunia selalu punya cerita yang terserak, selalu punya kisah yang tersebar. Aku mencoba untuk mereka ulang kisah – kisah itu tanpa dirimu. Dan, suara di kepalaku mulai bertanya. Hei,  apa kabar kopimu hari ini?

Selamat  Siang. Lelaki Penikmat Pagi.
Rasa di hatiku mengatakan. Bahwa dia selalu bahagia dan rindu  mendengarkanmu ketika sesekali mengucapkan, “Selamat Pagiii”. Serasa semangatmu menular menjalar hingga membuat batinnya serasa meloncat – loncat (halah). Dan hei…. Betapa salutnya dia ketika tahu dirimu mampu menyimpan rapi apa yang menjadi masalah dan keluh kesahmu. Tidak peduli betapa banyak risau yang menganggumu, tidak peduli betapa banyaknya kerikil tajam di depanmu. Namun kamu mampu menyimpan semua rasa itu dalam peti, kemudian kau tutup. Tanpa semua orang tau, kecuali dirimu.

 Selamat  Senja. Lelaki Penikmat Hujan. 
 Hallo, ini aku… yang mencoba menebak  tentang apa yang tengah kau rindukan,
dalam tiap tetes hujan yang turun.

“Sekali lagi, Selamat Pagiiiii…..  Selamat menjagai tamanmu… (^_^)”
                                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar